Sehari-hari, lebih banyak duduk? Baik ketika bekerja maupun kala bersantai? Hati-hati lho, kalau tak mau mendapat masalah kesehatan akibat duduk berlama-lama!Di era teknologi sekarang ini, 50% orang menghabiskan waktu duduk di belakang meja, menonton televisi atau aktifitas lainnya. Padahal posisi duduk bisa menekan tulang belakang, dibandingkan posisi berdiri. Jika dilakukan tanpa perhitungan, kesehatan bisa menjadi korban! Memang lebih mudah duduk selonjor pada sofa, atau duduk membungkuk ketika bekerja, atau duduk bersandar pada salah satu sisi badan ketika mengetik. Jangan heran kalau beberapa saat kemudian, otot terasa nyeri, kaku, atau kram.
Beberapa jenis nyeri yang mungkin terjadi ketika duduk berlama-lama. Studi di Australia menunjukkan lamanya duduk seseorang, bahkan orang yang melakukan latihan rutin, berhubungan langsung dengan kondisi metabolisme kardio dan rasa nyeri, juga pembesaran garis pinggang, penurunan tingkat HDL (kolesterol baik), dan peningkatan reaksi protein C, yang menyebabkan rasa nyeri, juga meningkatnya lemak darah trigliserida. Masalah kesehatan lainnya, di antaranya:
Radang sendi. Berdiam diri dalam satu posisi untuk waktu yang lama bisa membuat urat kaku, kehilangan kelenturannya, menimbulkan rasa saki. Otot yang kurang digerakkan merupakan pemicu sakit radang sendi.
Jantung. Kurang bergerak akibat duduk terlalu lama bisa menyebabkan tingkat kolesterol menjadi tinggi dan bisa berisiko sakit jantung. Selain itu kurang bergerak bisa membuat tubuh cepat gemuk karena metabolisme melamban. Enzim lipase tidak berfungsi optimal, padahal enzim inilah yang mengatur pembakaran lemak.
Aliran darah terganggu. Gangguan kesehatan lain akibat duduk terlalu lama adalah aliran darah yang tidak lancar, membuat detak jantung melambat. Otot dan syaraf bisa melemah, terasa sakit, dan mudah sekali lelah.
Postur buruk. Duduk lama dengan cara salah membuat kelapa, leher, dan bahu terasa kaku dan nyeri. Akibat berikutnya tulang punggung terasa nyeri. Akibat lainnya adalah aliran darah yang tidak lancar, membuat tubuh bagian bawah kekurangan oksigen, sehingga otot dan syaraf tidak mendapat oksigen yang cukup. Rasa nyeri semakin parah jika selalu duduk dalam posisi salah, kurang latihan, dan terlalu gemuk. Cara duduk yang salah juga bisa menyebabkan pergelangan tangan cidera ketika menulis/mengetik dalam waktu yang lama tanpa diberi jeda rehat.
Diabetes. Beberapa studi menyebutkan bahwa posisi berdiri membuat tubuh memakai glukosa darah dengan baik untuk melawan diabetes. Posisi duduk membuat status sebaliknya.
Solusi. Orang yang duduk lebih dari enam jam per hari berisiko berumur pendek (perempuan 35%, pria 18%) dibandingkan dengan orang yang bekerja dengan posisi kerja seimbang dan rajin berolah raga. Jika karena tuntutan pekerjaan membuat duduk lebih lama, lakukan duduk dengan postur duduk yang benar yaitu dengan tulang punggung bergaris lurus, perut ditarik ke dalam, bisa mengurangi rasa nyeri akibat duduk yang salah. Jika punggung mudah lelah dan terasa nyeri, berarti cara duduknya salah. Pemanasan (kompres hangat) dan latihan bisa meningkatkan darah dan oksigen ke otot dan syaraf terkait. Latihan juga membantu meningkatkan postur yang benar. Cobalah untuk mengatur berat badan ketika duduk atau selonjor di kursi, untuk menghindari sakit punggung. Jangan malas berdiri dan berjalan untuk mengangkat telepon, mengirim faksimil, pergi makan siang di luar kantor, peregangan sederhana di jeda rehat setiap 1 – 2 jam mengetik atau bekerja sambil duduk. Bergerak lebih (move more) agar tubuh sehat dan jangan lupa olah raga teratur.
Well, biar aman, duduk dengan cara cerdik! Atur sedemikian rupa agar keseimbangan terjaga..
rintohabsari/livestrong; berbagai sumber