Ibu yang gemuk atau yang mengalami kelebihan berat badan, walau telah menggunakan pil KB tetap berisiko besar untuk hamil, karena pil KB yang bekerja kurang efektif. Risiko untuk hamil meningkat hingga 60% pada wanita yang mengalami kelebihan berat badan dan 70% pada wanita gemuk.
Secara teori efektifitas pil KB diperkirakan lebih dari 99%, artinya kurang dari satu orang yang mengalami kehamilan dalam 100 orang wanita yang menggunakan pil KB dalam satu tahun. Tapi dalam prakteknya, kegagalan diperkirakan sekitar 9%. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat ini, dengan melakukan perbandingan IMT (Indeks Massa Tubuh) dari 248 orang wanita yang hamil pada saat mengkonsumsi pil KB dengan kelompok yang terdiri dari 533 orang wanita dengan usia yang sama, yang mengkonsumsi pil KB juga tapi tidak hamil.
Risiko yang tinggi akibat kegemukan, juga akan menimbulkan komplikasi yang tinggi pada saat kehamilan sehingga membahayakan kehamilan, seperti diabetes gestasional (diabetes kehamilan), dan tekanan darah tinggi. Ibu gemuk juga akan berisiko pada anaknya.
Indeks Massa Tubuh diperoleh dari hasil perhitungan dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). IMT yang lebih dari 25 dikategorikan dalam berat badan berlebih dan 30 untuk kegemukan. Dari penelitian terlihat bahwa wanita yang mengalami kegagalan penggunaan pil KB (menjadi hamil) mempunyai IMT sebesar 27,3 atau lebih.
Penyebab kegagalan ini kemungkinan karena berat badan yang berlebih menyebabkan metabolisme tubuh yang lebih tinggi, sehingga akan memperpendek efektifitas dari obat. Atau dikarenakan kurangnya kadar hormon yang harus dicapai karena berat badan yang lebih besar. Dapat juga dikarenakan, meningkatnya enzim dalam hati yang berfungsi untuk membersihkan tubuh dari obat, sehingga membuat jumlah obat yang beredar dalam tubuh berkurang. Penjelasan lainnya, karena bahan aktif dalam obat seperti estrogen dan progesteron disimpan dalam lemak tubuh, sehingga dengan lemak tubuh yang besar akan cenderung untuk menahan estrogen dan progesteron untuk beredar dalam darah.
Oleh karena itu sebaiknya wanita yang gemuk atau yang mengalami kelebihan berat badan disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi lainnya seperti kondom atau alat kontrasepsi dalam rahim misalnya IUD. Tapi yang terpenting adalah menurunkan berat badan untuk menghindarkan dari segala risiko penyakit yang dapat terjadi.
Secara teori efektifitas pil KB diperkirakan lebih dari 99%, artinya kurang dari satu orang yang mengalami kehamilan dalam 100 orang wanita yang menggunakan pil KB dalam satu tahun. Tapi dalam prakteknya, kegagalan diperkirakan sekitar 9%. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat ini, dengan melakukan perbandingan IMT (Indeks Massa Tubuh) dari 248 orang wanita yang hamil pada saat mengkonsumsi pil KB dengan kelompok yang terdiri dari 533 orang wanita dengan usia yang sama, yang mengkonsumsi pil KB juga tapi tidak hamil.
Risiko yang tinggi akibat kegemukan, juga akan menimbulkan komplikasi yang tinggi pada saat kehamilan sehingga membahayakan kehamilan, seperti diabetes gestasional (diabetes kehamilan), dan tekanan darah tinggi. Ibu gemuk juga akan berisiko pada anaknya.
Indeks Massa Tubuh diperoleh dari hasil perhitungan dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). IMT yang lebih dari 25 dikategorikan dalam berat badan berlebih dan 30 untuk kegemukan. Dari penelitian terlihat bahwa wanita yang mengalami kegagalan penggunaan pil KB (menjadi hamil) mempunyai IMT sebesar 27,3 atau lebih.
Penyebab kegagalan ini kemungkinan karena berat badan yang berlebih menyebabkan metabolisme tubuh yang lebih tinggi, sehingga akan memperpendek efektifitas dari obat. Atau dikarenakan kurangnya kadar hormon yang harus dicapai karena berat badan yang lebih besar. Dapat juga dikarenakan, meningkatnya enzim dalam hati yang berfungsi untuk membersihkan tubuh dari obat, sehingga membuat jumlah obat yang beredar dalam tubuh berkurang. Penjelasan lainnya, karena bahan aktif dalam obat seperti estrogen dan progesteron disimpan dalam lemak tubuh, sehingga dengan lemak tubuh yang besar akan cenderung untuk menahan estrogen dan progesteron untuk beredar dalam darah.
Oleh karena itu sebaiknya wanita yang gemuk atau yang mengalami kelebihan berat badan disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi lainnya seperti kondom atau alat kontrasepsi dalam rahim misalnya IUD. Tapi yang terpenting adalah menurunkan berat badan untuk menghindarkan dari segala risiko penyakit yang dapat terjadi.