HIDUP SEHAT - Kebiasaan yang di lalukan para remaja sekarang adalah menyepelekan waktu tidur yang di buang sia-sia kalau Anda tidak mau mengalami kerusakan otak.
Belum lama ini diadakan penelitian yang diadakan di University of Warwick membuktikan kualitas tidur sangat memengaruhi fungsi otak serta kemampuan kognitif seseorang, terutama mereka yang berumur paruh baya.
Para peneliti mengobservasi kuantitas dan kualitas tidur dari 4.000 responden pria dan 4.800 wanita. Diketahui, tidur yang cukup membantu responden dewasa berusia 50-64 terhindar dari kerusakan otak.
Bagi repsonden berusia 65 tahun ke atas, kualitas tidur lebih penting ketimbang kuantitas.
Terlalu lama tidur rupanya juga tidak baik bagi fungsi otak. Diketahui, mereka yang tidur lebih dari enam sampai delapan jam menunjukkan tanda-tanda penurunan fungsi kognitif lebih dini.
"Tidur sangat penting bagi kesehatan jasmani dan mental seseorang. Mengoptimalkan kualitas tidur di usia lanjut dapat membantu mengurangi risiko penurunan fungsi otak atau bahkan demensia," ujar Francesco Cappuccio, salah satu peneliti dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Tribunnews.com dari MedicalDaily.com.
Jika Anda merasa grogi di pagi hari, kemungkinan Anda tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, bisa terlalu sebentar atau lama. The National Sleep Foundation menyarankan tidur selama tujuh hingga delapan jam. Namun sebaiknya waktu tidur disesuaikan dengan umur dan aktivitas keseharian.
Tidak hanya kerusakan otak, kurang tidur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes, penyakit kardiovaskular, obesitas, dan depresi.