Berteman, baik di kantor atau dalam kehidupan sosial memberi efek positif untuk kesehatan jiwa, membuat diri merasa dibutuhkan dan dicintai/disayangi. Mempunyai teman yang cocok bisa membuat lebih sehat, lebih bahagia, hidup lebih lama. Sayangnya, tak semua teman selalu berprilaku menyenangkan. Tak jarang karena situasi, terpaksa berteman dengan orang yang menyebalkan. Apa yang harus dilakukan?Sebaliknya, jika mempunyai teman yang tak sesuai hati, bisa membuat emosi terpancing, energi terkuras, merasa tidak dihargai, bahkan bisa membuat sakit kepala, pusing, otot-otot terasa serba kaku. Untuk mengatasinya, kenali lima tipe teman yang kalau bisa dihindari, atau jikapun ‘terpaksa’ berteman, tidak perlu membuat sengsara.
Tipe bossy. Selalu mengontrol orang lain dengan perilaku tidak menyenangkan. Merasa yang paling tahu dan pendapatnya selalu benar. Sulit/rikuh bagi orang lain untuk melawannya. Kalau tidak dalam suasana terjepit, apalagi dia bukan bos kantor, tinggalkan saja, tak perlu berteman dengannya, daripada perasaan jadi tertekan.
Tipe pemurung dan patah semangat. Tipe ini biasanya selalu sedih, berpikiran negatif, keras kepala, selalu curiga, skeptis. Hati-hati dekat dengan teman model begini, karena diam-diam energi buruknya bisa membuat energi orang lain terkuras, menjadi depresi dan tanpa harapan. Hindari saja, bicara seperlunya saja, jangan sampai menjadi tempat curhatnya yang tidak penting dan mematikan semangat itu!
Tipe mencampuri urusan orang lain. Teman tipe ini selalu mau tahu urusan orang lain, selalu bergosip tentang orang lain, terkadang kejam, tidak suka melihat orang lain tenang atau senang, aktif, atau beruntung. Tipe ini sepertinya tidak mempunyai kehidupannya sendiri. Menghadapi teman seperti ini harus super hati-hati kalau tak ingin terjebak dalam rayuan mautnya mengorek rahasia pribadi. Bersikap netral merupakan jalan keluar terbaik dan jangan pernah mengomentari pernyataannya baik ketika serius atau ketika dia becanda, karena semua komentar orang lain akan dijadikan modal baginya untuk bahan gosip!
Tipe tukang utang. Temen gaya begini biasanya egois, selalu curiga, apa-apa dihitung dengan uang. Tak bisa melihat teman lain beruang lebih darinya. Kalau punya teman yang selalu minta dibayari, baik untuk transpor, makan, beli gorengan/kudapan lain, nonton, dengan alasan minta dibayari duluan, tapi ujung-ujungnya minta gratis, bersikaplah tegas dan tak perlu takut kehilangan dia. Katakan dengan tegas, uang yang ada cukup untuk keperluan sendiri, bukan untuk orang lain.
Tipe narsis. Tipe begini adalah orang yang selalu ingin jadi pusat perhatian. Bahwa dia-lah satu-satunya pusat kehidupan di lingkungannya. Biasanya orang narsis, hanya berfokus pada dirinya sendiri, sombong, egois, dan tidak luwes bergaul. Orang narsis pun amat mengagungkan dirinya, mencintai dirinya berlebihan. Sebagai teman, bisa-bisa capek dibuatnya, karena harus memperhatikan dirinya terus menerus. Kalimat-kalimatnya banyak yang diawali dengan ‘aku’; ‘saya’; ‘saya sendiri’. Berteman dengan tipe narsis, membuat hubungan tidak sehat, membosankan. Tinggalkan saja, banyak kok teman lain yang lebih menyenangkan.
Manusia memang tak sempurna, tetapi jika bisa bersikap netral dalam pertemanan tentu akan menguntungkan para pihak! Bravo!
rintohabsari/berbagai sumber