Laparoskopi untuk mendiagnosis miom |
Pada beberapa kasus, wanita tidak sengaja mengetahui keberadaan miom ketika melakukan pemeriksaan rutin kebidanan. Secara sederhana, keberadaan fibroid atau miom dapat diketahui melalui test USG. Cara lain untuk mendiagnosis fibroid atau miom adalah dengan histeroskopi dan laparoskopi. Histeroskopi dilakukan dengan memasukkan tabung kamera melalui vagina untuk melihat bagian rahim. Sedangkan laparoskopi dilakukan dengan memasukkan tabung kamera melalui sayatan kecil di bawah pusar. Kedua cara tersebut terbilang efektif untuk mendiagnosis fibroid atau miom karena kamera akan menunjukkan keberadaan dan letak miom.
Secara alami, fibroid atau miom akan menyusut, mengecil, dan hilang dengan sendirinya ketika sang penderita telah memasuki masa menopuase. Hal ini tersebut dikarenakan wanita menopause sudah tidak aktif memproduksi hormon estrogen. Akan tetapi, bagaimana bila sang penderita masih berumur 30-an? Haruskan menunggu sampai masa menopause?
Operasi pengangkatan miom |
Ada beberapa jenis pengobatan miom. Yang pertama dengan terapi hormon. Terapi hormon dimaksudkan agar level hormon estrogen dalam tubuh wanita selalu dalam keadaan seimbang. Namun, sayangnya pengobatan ini memiliki efek samping seperti kekeringan vagina dan penurunan kepadatan tulang. Selain itu ada juga pengobatan miom dengan cara radiologi intervensif. Cara ini dimaksudkan agar fibroid tidak menerima asupan hormon estrogen sehingga bisa mengecil dan hilang. Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengobati miom adalah dengan operasi. Hal ini biasa dilakukan apabila miom sudah berukuran cukup besar hingga sang wanita tampak seperti hamil.