Sejalan dengan perkembangan teknologi, banyak ditemukan berbagai jenis metode untuk mencegah kehamilan. Ada yang berupa pil KB, kondom, vasektomi pada pria serta tubektomi pada wanita. Tubektomi merupakan suatu tindakan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang dilakukan pada wanita. Tubektomi ini dilakukan pada saluran telur atau tuba falopi.
Terdapat setidaknya tiga cara yang bisa dilakukan pada metode tubektomi ini. Pada awal ditemukannya metode ini, yang sering dilakukan adalah dengan memotong kemudian mengikat saluran tuba falopi. Selain itu, tubektomi juga bisa dilakukan dengan menyumbat saluran telur wanita. Cara terbaru yang bisa dilakukan pada metode tubektomi adalah dengan memasang klem pada tuba falopi, sehingga bisa menghindari bertemu-nya sel telur atau ovum dengan sel sperma.
Sampai saat ini, tubektomi dirasa paling efektif untuk mencegah kehamilan. Akan tetapi, apakah tubektomi yang dilakukan pada wanita benar-benar aman? Tentunya, ada beberapa efek samping yang akan dialami wanita yang melakukan tubektomi ini. Efek samping tersebut akan lebih jelas terlihat pada wanita yang memiliki kebiasaan buruk seperti merokok, minum minuman beralkohol, serta pada wanita yang memiliki masalah obesitas. Berikut ini efek samping yang mungkin akan dialami wanita yang menjalani program KB dengan tubektomi.
Hal yang paling sering dikeluhkan oleh wanita yang menjalani tubektomi adalah masalah menstruasi yang tidak teratur. Hal ini tentunya sangat logis karena sel telur tidak bisa mencapai rahim seperti pada siklus menstruasi normal. Tubektomi ternyata juga bisa menyebabkan timbulnya nyeri pada payudara. Selain itu, efek samping dari tubektomi adalah terjadinya penipisan rambut dan kuku. Hal ini dipengaruhi oleh hormon yang tidak seimbang dalam tubuh wanita yang menjalani tubektomi. Tubektomi juga sering menimbulkan masalah berat badan, bisa terjadi kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis. efek samping tubektomi yang paling parah adalah meningkatnya resiko osteoporosis pada wanita. Hal ini juga disebabkan karena ketidak-seimbangan hormon dalam tubuh wanita.
ARTIKEL LAIN: