Berbahayakah olahraga bagi yang sedang merencanakan untuk hamil? Apakah ada hubungannya antara olahraga dengan kegagalan konsepsi (bertemunya sel telur dan sperma)?
Sebuah penelitian yang dilakukan di Denmark meneliti hal tersebut pada 430 pasangan yang sedang merencanakan kehamilan pertamanya. Setelah menghentikan pemakaian alat kontrasepsi, keadaan mereka diikuti selama enam bulan atau sampai mereka hamil.
Pasangan-pasangan tersebut harus mengisi berbagai pertanyaan seperti paparan pekerjaan, gaya hidup dan riwayat kesehatan dalam keluarga. Selain itu, para calon ibu tersebut juga harus menjawab pertanyaan lain seperti tekanan fisik (termasuk olahraga), hubungan seksual dan perdarahan vagina.
Untuk dapat mendeteksi kehamilan secara tepat, para perempuan tersebut harus mengumpulkan sample, air seni, selama 10 hari awal dalam siklus menstruasi. Dengan demikian kemungkinan luputnya kejadian kehamilan dapat dihindari. Demikian juga proses keguguran dapat terdeteksi.
Setelah menyisihkan berbagai faktor seperti usia ibu, konsumsi kafein dan rokok, para peneliti mendapatkan bahwa tekanan fisik yang terjadi antara 4 dan 10 hari setelah ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur), meningkatkan kemungkinan terjadinya keguguran sebesar 2-2,5 kali lipat.
Keguguran umumnya terjadi 5 minggu setelah kehamilan. Hal ini menimbulkan pertanyaan baru mengapa hal itu justru tidak terjadi sebelumnya. Penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Epidemiology ini memang masih menyisakan banyak pertanyaan. Tetapi bagi anda yang sedang merencanakan untuk hamil, ada baiknya untuk mengurangi olahraga yang berat pada masa subur anda. (yz)
kumpulan berbagai informasi dan tips menarik mengenai kesehatan, kecantikan, olahraga dan gaya hidup yang akan membuat hidup Anda lebih sehat, cantik dan bergaya.
Selamat Datang di Blog Hidup Sehat
Blog Hidup Sehat merupakan kumpulan berbagai informasi dan tips menarik mengenai kesehatan, kecantikan, olahraga dan gaya hidup yang akan membuat hidup Anda lebih sehat, cantik dan bergaya.