Logikanya, karena kista tumbuh pada ovarium, maka produksi sel telur pasti akan terganggu. Pada beberapa kasus, produksi sel telur akan berjalan normal namun keberadaan kista akan mengganggu pergerakan sel telur ke rahim. Akibatnya, ovarium yang tertutup oleh kista akan mengalami pembengkakan.
Selama ini, kista sering diidentikkan dengan kanker ovarium. Hal ini tentu sangat wajar karena kedua penyakit tersebut sama-sama menyerang ovarium atau indung telur wanita. Yang perlu diluruskan adalah kista bukan merupakan kanker ovarium. Yang benar, kista dapat memicu tumbuhnya sel kanker pada ovarium. Kasus kista yang berubah menjadi kanker ovarium banyak dialami oleh wanita yang telah memasuki masa menopause pada rentan usia sekitar 50 – 70 tahun.
Apabila seorang wanita khususnya yang telah memasuki masa menopause mengalami gejala-gejala kista, maka harus segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat sehingga kista tidak tumbuh menjadi kanker ovarium. Hal tersebut jarang dilakukan karena mereka beranggapan bahwa kista akan hilang dengan sendirinya seperti yang terjadi pada sebagian besar wanita muda.
Artikel terkait :
1. Sabun Khusus untuk Membersihkan Vagina
2. Cara Tepat Mencukur Rambut di Sekitar Vagina
3. Waspadai Gejala-Gejala Aneh Pada Vagina
4. Waspadai Serangan Kutu Kelamin pada Vagina
5. Cara Mengencangkan / Mempersempit Vagina dalam 5 Menit (dahsyat !)
6. Kenali Penyebab Vagina kering
7. Tips Menghindari Keputihan yang Membahayakan Vagina